Teori George Herbert Mead



Teori George Herbert Mead
Prioritas sosial
Menurut Mead,keseluruhan sosial mendahului pemikiran individual baik secara logika maupun secara temporer.Individu yang berfikir dan sadar diri adalah mustahil secara logika menurut teori Mead tanpa didahului adanya kelompok.kelompok sosial muncul lebih dulu,dan kelompok sosial menghasilkan perkembangan keadaan mental kesadaran diri.
Tindakan
Mead adalah pemikir dalam interaksionisme simbolis. Mead membagi 4 tahap dasar yang saling berhubungan dalam setiap tindakan. Tahap pertama Impuls, berhubungan dengan indra, reaksi, dan kebutuhan untuk berbuat sesuatu. Misalnya rasa lapar, seseorang dapat merespon secara langsung (ingin makan sekarang atau nanti). Rasa lapar bisa datang dari kondisi batin seseorang atau timbul dari melihat makanan-makanan yang ada disekitarnya atau dari media televisi misalnya. Tahap kedua Persepsi, dimana seseorang mencari dan bereaksi terhadap impuls (rasa lapar tadi misalnya). Seseorang memiliki kemampuan merasakan melalui indranya, mulai dari pendengaran, penciuman, perasa, dan lain sebagainya. Ditahap ini seseorang yang memiliki rasa lapar kemudian berfikir untuk memilih dan memilah makanan apa yang akan dimakannya nanti (misalnya seseorang memilih dan memilah makanan apa yang cocok seperti soto, gado-gado, atau nasi goreng dalam pikirannya untuk sarapan). Tahap ketiga adalah Manipulasi, mengambil tindakan dalam kaitannya dengan objek yang dipikirkannya tadi. Setelah datang rasa lapar, lalu seseorang itu memilah dan memilih makanan apa yang akan dimakannya dalam pikirannya, kemudian seseorang itu berpikir ulang untuk menentukan makanan apa yang cocok untuk dimakan. Misalnya, seseorang merasa lapar, setelah ada option dipikirannya makanan nasi goreng atau soto yang akan dimakannya, lalu seseorang itu memutuskan memilih soto untuk dimakan saat sarapan, tetapi seseorang itu kemudian berpikir ulang kembali, seseorang itu dulu ternyata pernah mengalami sakit perut saat makan soto untuk sarapan, jadi ia berganti nasi goreng sebagai pilihannya untuk sarapan karena seseorang itu belum pernah merasa sakit perut saat memakan nasi goreng untuk sarapan. Dan tahap terakhir adalah Konsumasi, mengambil tidakan yang akan memuaskan impuls awal. Pada tahap ini seseorang berhak untuk memutuskan ingin makan nasi goreng (atau tidak misalnya).
Sikap Isyarat (Gesture)
Jika perbuatan hanya melibatkan individu semata, lain halnya dengan perbuatan sosial, yang melibatkan dua orang atau lebih. Gestur adalah gerak dari orang pertama (stimulus) yang mengundang respon pihak kedua. Misalnya dalam pertandingan tinju. Salah satu petinju memukul lawan, lawannya tidak berdiam diri saja, ia menghindari pukulan.
Simbol – symbol signifikan
Simbol signifikan merupakan jenis gerak isyarat yang dapat dilakukan oleh manusia saja. Vokal merupakan simbol signifikan tersebut, contohnya adalah bahasa. Seorang akan mudah memahami apa yang dikatakan orang lain dengan adanya bahasa (Indonesia misalnya). Fungsi gestur merupakan suatu penyesuaian individu yang menerima dampak perbuatan sosial tertentu. Misalnya seorang yang sibuk dan terburu-buru tidak dapat bertemu dengan temannya untuk mengobrol, ia lalu memakai telapak tangannya sebagai simbol (telepon) dan temannya itu menegtahui simbol itu bahwa ia akan menelponnya nanti jika sudah tidak sibuk lagi.
Pikiran (Mind)
Pikiran menurut Mead adalah sebuah proses, yakni proses percakapan batin seseorang dengan dirinya sendiri. Pemikiran Mead secara khusus tentang pikiran melibatkan gagasan tentang konsep diri, yaitu kemampuan seorang untuk menjadikan dirinya sebagai objek.
Diri (Self)
Diri adalah kemampuan seorang menjadikan dirinya sebagai objek. Diri tumbuh melalui perkembangan dan aktivitas serta relasi atau hubungan sosial. Mekanisme perkembangan diri adalah refleksivitas atau kemampuan untuk meletakkan diri kita secara bawah sadar ditempat orang lain serta bertindak sebagaimana mereka bertindak. Akibatnya orang lain mampu menelaah dirinya. Mead membagi asal usul diri melalui beberapa tahap, pertama Tahap Bermain (Play Stage), pada tahap ini anak-anak belajar memikirkan sikap orang lain terhadap dirinya. Misalnya seorang anak yang berpura-pura menyusui bayi (boneka). Seorang anak itu sebelumnya pernah melihat ibu yang menyusui bayi (aadiknya). Tahap Permainan (Game Stage), jika seseorang ingin mengembangkan diri secara untuh. Pada tahap ini anak harus mengambil peran orang lain yang terlibat dalam permainan. Misalnya, seorang anak dan beberapa temannya yang berperan ganda, maksudnya seorang anak bermain sebagai seorang ayah (jika dirumah) tapi dilain sisi setelah ia keluar rumah ia berperan sebagai polisi (pekerjaannya), begitu juga seorang yang berperan sebagai ibu, dirumah salah seorang anak berperan sebagai ibu, lalu setelah keluar ia beralih profesi sebagai guru. Orang Lain Pada Umumnya (Generalized Other), adalah sikap seluruh komunitas, misalnya permainan sepak bola, sikap seluruh tim.
Mead mengidentifikasikan dua fase yang disebut “I” dan “Me”, merupakan respon langsung individu terhadap individu yang lain. “I” pandangan seseorang terhadap diri kita, misalnya orang lain memandang orang (saya) sebagai orang yang ceria, murah senyum. Sedangkan “Me” adalah pandangan diri kita sendiri, misalnya seorang (saya) suka memakai pakaian yang cerah dan terang, orang lain menilai saya orang yang ceria dan murah senyum, jadi saya bersikap seperti orang lain menilai saya. Masyarakat mereprentasikan serangkaian respon untuk individu dalam bentuk “Me”. Dalam hal ini masyarakat memberi kemampuan melalui kritik diri untuk mengontrol mereka.

Komentar

Postingan Populer